Selasa, 05 Januari 2010

a. Sistem bahan bakar (Fuel System)

Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan cold start injector.

Gambar 35. Sistem bahan bakar EFI

1) Pompa bahan bakar

Terdapat dua tipe pompa bahan bakar, yaitu pompa bahan bakar yang dipasang di dalam tangki dan pompa yang terpasang di luar tangki (in ine type). Kedua pompa tersebut sering disebut wet type karena motor bersatu dengan pompa dan bagian dalam pompa terisi dengan bahan bakar.

a) In tank type

Pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki bahan bakar, menggunakan turbine pump yang mempunyai keistimewaan getaran yang terjadi di dalam pompa kecil. Pompa ini terdiri atas : motor, check valve, relief valve dan filter.

Gambar 36. Pompa bahan bakar in tank type

b) In line type

Pompa bahan bakar tipe segaris dipasang di bagian luar tangki bahan bakar. Pompa ini terdiri atas motor dan unit pompa, check valve, relief valve, filter, dan silencer. Pompa terdiri atas : rotor yang diputar oleh motor, pump spacer yang berfungsi sebagai flange luar dan roller-roller sebagai seal antara rotor dan pump spacer.

Gambar 37. Pompa bahan bakar tipe in line

2) Pulsation damper

Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 2,55 atau 2,9 kg/cm2 sesuai kevakuman intake manifold dan pressure regulator. Oleh karena itu terdapat sedikit variasi tekanan pada saluran bahan bakar. Pulsation damper menyerap variasi tekanan tersebut, karena didalamnya terdapat diafragma yang dapat menetralisir variasi tekanan.

Gambar 38. Pulsation damper

3) Pressure Regulator

Perubahan tekanan bahan bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi perubahan vakum manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sedikit berubah. Pressure regulator mengatur tekanan bahan bakar yang mengalir ke injector. Jumlah injeksi bahan bakar dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke injector, sehingga tekanan konstan pada injector harus dipertahankan.

Gambar 39. Pressure regulator

4) Injektor

Injektor adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi bahan bakar sesuai dengan signal dari ECU. Injektor-injektor dipasang melalui insulator ke intake manifold atau cylinder head dekat lubang pemasukan (intake manifold) dan dijamin oleh delivery pipe.

Gambar 40. Injektor

5) Cold start injektor

Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber, berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih dingin.

Cold start injector bekerja selama mesin distart dan temperatur air pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start injection time switch untuk mencegah penggenangan bahan bakar. Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan terbuka dan bahan bakar mengalir melalui ujung injector.

Gambar 41. Cold start injector

6) Cold start injector time switch

Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya injeksi maksimum dari cold start injector.

Gambar 42. Cold start injector time switch

SISTEM PELAMPUNG PADA KARBURATOR


Bensin yang dari tangki bahan bakar akan menuju tempat di karburator yang namannya ruang pelampung / float chamber. fungsi dari float chamber ini menyediakan bensin untuk pembakaran, yang akan dicampur dengan udara oleh karburator.

aturannya bensin yang ada di ruang pelampung tidak boleh lebih dari separo ruang pelampung banyaknya. untuk mengatur itu di dalam ruang pelampung ada pelampung dan ada katub jarum. jika bensin ada di ruang pelampung bertambah, maka pelampung akan naik dan mengangkat katup jarum untuk menutup saluran dari tangki ke ruang pelampung. sehingga bensin berhenti mengalir.

jika ada karburator yang tumpah bensinnya dari karburator, bisa dipastikan katup jarum ini tidak mau menutup saluan saat bensin sudah penuh.

Sabtu, 21 November 2009

PERALATAN SISTEM TRANSMISI

1)Kopling
Setiap motor bakar baru akan mempunyai tenaga yang efektif pada suatu kecepatan putaran motor yang tertentu.Apabila motor yang sudah dapat berputar dengan kecepatan putaran tersebut atau setidaknya sudah dapat berputar dengan tenang kita hubungkan langsung dengan mekanisme penggerak tanpa melalui sistem transmisi tertentu maka akan dapat terjadi dua kemungkinan,yaitu mobil mungkin akan bergerak secara tiba-tiba atau kemungkinan lainnya yaitu motor tiba-tiba akan mati atau putaran mesin menjadi terhenti.
2)Perseneling
Sebagaimana kita ketahui bahwa daya motor yang dapat dihasilkan sangat tergantung dari besarnya kecepata putaran motor atau tinggi rendahnya putaran (out put) dari poros penggerak.Selain itu untuk menjalankan kendaraan demgan sempurna sangat dibutuhkan adanya suatu sistem pengaturan kecepatan yang dapat dikendalikan dengan cukup mudah dalam hal ini mengubah-ubah kecepatan putaran poros penggerak sesuai dengan kecepatan kendaraan.
3)Poros Gardan
Gardan atau poros propeler merupakan alat transmisi yang berfungsi untuk memindahkan putaran motor dari poros transmisi ke poros roda penggerak (dalam hal ini roda belakang ) melalui differensial.
4)Differensial
Differensial adalah merupakan suatu perlengkanpan mobil yang berfungsi untuk memberikan perbedaan putaran antara kedua roda dalam hal ini roda belakang.Differensial ini terdiri dari susunan roda-roda gigi yang berbentuk roda gigi kerucut (bevel gears).